Rabu, 16 Mei 2012

TRAGEDI SUKHOI: Black Box Sudah Di KNKT, Lalu Seterusnya Bagaimana?


BOGOR: Badan SAR Nasional (Basarnas) pada Rabu pagi menyerahkan black box atau kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di di kawasan Gunung Salak ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo menyerahkan perangkat perekam data penerbangan itu kepada Ketua KNKT Tatang Kurniadi di Lapangan Pasir Pogor, Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Kotak hitam itu sebelumnya diserahterimakan dari Danrem 061 Suryakencana, Kolonel Inf AM Putranto kepada Kepala Basarnas.

Menurut Daryatmo, selanjutnya kotak hitam yang disebut Cockpit Voice Recorder (CVR) itu akan dibawa ke Jakarta untuk diteliti.

"Satu lagi yang belum ditemukan yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan," katanya.

Seharusnya, kata dia, posisi FDR itu berdampingan dengan CVR namun tekanan saat kecelakaan membuat keduanya terpisah.

"Karena itu, saya minta kepada rescuer untuk melanjutkan pencarian FDR sekaligua evakuasi korban," katanya.

Ketua KNKT Tatang Kurniadi menyatakan paling tidak dibutuhkan waktu satu minggu untuk mengunduh isi CVR tersebut. sumber

Kamis, 02 September 2010

Istana Tertua Dunia Menjadi Museum Terbuka

Satu istana berusia 5.000 tahun ditemukan di Turki Timur. Istana tertua di dunia ini akan menjadi museum udara terbuka pada Juni mendatang. Demikian kantor berita semi-pemerintah, Anatolia, melaporkan, Kamis (2/9).

Istana yang ditemukan di bawah tanah di Aslantepe Tumulus, satu permukiman kuno di desa Orduzu, Provinsi Malatya, itu dibangun pada 3.300 sebelum Masehi. Pemugaran istana itu akan rampung pada tahun ini.

Menurut Marcella Frangipane, dosen arkeologi Italia di Universitas La Spienza dan ketua tim penggalian di Aslantepe, museum itu akan memperlihatkan bagaimana negara purba di Aslantepe mulai dibangun dan bagaimana sistem negara dijalankan.

Ia menjelaskan, tim penggalian berhasil menemukan plafon setiap ruang istana bersama atap untuk melindungi bangunan tersebut.

Bekas-bekas sebuah kuil, sebuah ruang pengadilan dan lorong-lorong ditemukan di dalam istana tersebut. Sementara segel-segel ditemukan di sana yang menunjukkan keberadaan birokrasi pada saat itu.

Peradaban tersebut berakhir dengan suatu kebakaran. Namun, bekas-bekas istana itu sangat penting untuk kemanusiaan.

Sumber : http://www.metrotvnews.com/
Foto : Istana tertua di dunia

Gunung Seulawah Agam Naik Level Waspada

Letusan terakhir GUnung Seulawah Agam terjadi pada 12-13 Januari 1839.
Elin Yunita Kristanti

Gunung Seulawah Agam, salah satu dari tiga gunung api  tipe A ( aktif meletus) di Nanggroe Aceh Darussalam  naik statusnya sejak tanggal 1 September 2010. "Dinaikkan dari "Normal" (Level I) menjadi "Waspada" (Level II)," demikian disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG).

Meskipun secara visual aktivitas vulkanik gunung dengan ketinggian 1.726 meter itu tidak mengalami peningkatan yang signifikan, namun dari data kegempaan secara fluktuatif mengalami kecenderungan peningkatan.

Disampaikan PVMG, masa istirahat Gunung Seulawah Agam adalah 136 tahun dan terpanjang adalah 239 tahun. Erupsi terakhir terjadi pada kawah parasit pada 12-13 Januari 1839.

Sejumlah rekomendasi diberikan, masyarakat dan pengunjung tidak dibolehkan mendaki dan mendekati kawah hingga radius 3 kilometer dari kawah aktif.  "Masyarakat sekitar diharap tenang namun tetap waspada, tidak terpancing isu-isu gunung akan meletus."

Sebelumnya, masyarakat Indonesia dikagetkan oleh meletusnya Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Gunung yang 'tidur' selama lebih dari 400 tahun, tiba-tiba menggeliat dan meletus.

Bahkan hari ini, Jumat 3 September 2010, pukul 10.30 WIB, Sinabung kembali meletus, untuk kali ketiganya. Abu menyembur sampai ketinggian 3.000 meter. Ini letusan terbesar.

Sumber : http://nasional.vivanews.com/
Foto : Gunung Seulawah Agam

Luna Kembali ke "Dahsyat"?

Beberapa bulan dinonaktifkan sebagai presenter acara musik layar kaca Dahsyat, pemain film dan sinetron serta presenter Luna Maya tanpa memberi kabar tiba-tiba mengunjungi dua sahabatnya, Olga Syahputra dan Raffi Ahmad, yang sedang memandu acara itu di Studio 6 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (2/9/2010) siang.

Raffi yang ketika itu tengah menjalani taping atau shooting episode-episode stok untuk hari-hari perayaan Lebaran sempat menunjuk-nunjuk Luna yang mengintip kegiatan itu dari belakang kamera. Namun, kehadiran Luna di dalam studio hanya sebentar. Kekasih vokalis Nazriel Irham atau Ariel tersebut langsung pergi begitu saja.

Seusai taping, Raffi dan Olga sempat berbincang sekejap dengan Luna. "Luna datang hanya untuk reunian. Kami masih berteman baik, kok," ujar Raffi.

Kekasih vokalis Yuni Shara itu melanjutkan, setelah menjadi tersangka video mesum bersama Ariel, Luna bukan sekali ini saja menyambangi tempat produksi acara yang juga memopulerkanya tersebut. "Seminggu kemarin, Luna juga datang ke sini, kok. Main-main aja," cerita Raffi.

Namun, sayang, Luna diam seribu bahasa ketika ditanya oleh sejumlah peliput, apakah  kedatangannya ke Dahsyat untuk temu kangen saja dengan Raffi dan Olga atau kelak kembali menjadi presenter acara itu?

Sumber : http://entertainment.kompas.com
Foto : luna maya

Tayangan Upin dan Ipin

Corporate Secretary TPI, Wijaya Kusuma menyatakan tayangan Upin dan Ipin baru akan dihentikan setelah ada putusan resmi dari pemerintah terkait pemboikotan produk Malaysia di Indonesia.

Menurut Wijaya Kusuma, tayangan Upin dan Ipin itu merupakan program yang sifatnya universal sehingga juga ditayangkan Disney Channel. Program tersebut pun dianggap memiliki banyak pesan moral sehingga dia menyayangkan jika ada pemboikotan dari program tersebut.

“Program itu sangat bagus karena banyak pesan moral misalnya ajakan untuk shalat, ajakan untuk cuci tangan sebelum makan, atau pada bulan puasa ini bacaan doa buka puasa dan lainnya. Jadi jangan sampai karena ada ketegangan lalu ini distop,” kata dia saat dihubungi, hari ini (30/8).

Selain itu, Wijaya melanjutkan, dalam menghentikan suatu tayangan perlu diperhatikan dari segi bisnisnya juga. Hal itu berlaku pula untuk tayangan Upin dan Ipin. “Ini kaitannya dengan bisnis. Tidak mungkin distop gitu aja karena kita sudah mempunyai komitmen dengan banyak pihak,” tambahnya.

Namun Wijaya mengatakan, kalau pemerintah sudah menyatakan akan memboikot produk Malaysia maka TPI pun pasti akan mematuhi hal tersebut. “Kalau sudah ada pernyataan resminya, lalu ada surat Keputusan Presidennya, pasti akan kita patuhi,” tutur Wijaya.

Sumber : http://www.tempointeraktif.com

Tumpeng Sewu

Salawat menggema di sepanjang Keraton Kasunanan Surakarta hingga menuju Joglo Sriwedari, Jawa Tengah, Senin (30/8) malam lalu. Ratusan orang berpakaian putih-putih dengan ikat kepala sorban memainkan rebana sembari melantunkan pujian kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Di barisan depan, satu kereta kencana yang ditumpangi para pembesar keraton bergerak perlahan. Merekalah yang memimpin upacara malam selikuran ini. Dibelakangnya tepat, terdapat satu kompi Prajurit Tamtama berseragam hitam, disusul Prajurit Sorogeni berseragam merah, Jayengastro berseragam biru, Prawira Anom berseragam hijau yang lengkap membawa senjata.

Tak ketinggalan abdi dalem keraton yang berjalan dengan memanggul sebuah kotak yang terbuat dari bambu, yaitu Ancak Canthoko. Ancak Canthoko merupakan tempat yang berisi puluhan tumpeng. Tak hanya satu yang dipanggul, puluhan Ancak Canthoko yang diarak. Karena dalam tradisi kraton Surakarta, terdapat 1.000 tumpeng yang dipersiapkan.

Kemudian, di sela-sela iring-iringan, terdapat puluhan lampu ting (lampu jawa yang digantungkan) dibawa abdi dalem dan juga masyarakat perwakilan dari beberapa kelurahan di Surakarta. Salah satunya ada ting keraton yang berukuran paling besar, sekitar 1x80 meter.

Menurut KGPH Puger Pengageng Keraton Kasunanan Surakarta, Malem Selikuran adalah sebutan tradisi memperingati turunnya wahyu Lailatul Qadar. Mereka meyakini bahwa pada malam ke-21 Bulan Ramadan Nabi Muhammad SAW turun dari Gunung Nur disambut para sahabat dengan membawa obor di sepanjang jalan menuju kediaman nabi.

“Obor oleh Keraton Surakarta pun diejawantahkan dalam lampu ting. Tak hanya sekadar simbol, lampu ting ini memiliki makna kehidupan. Ting dengan nyala apinya adalah wujud kekuatan Allah. Sekaligus mengingatkan kita pada persitiwa di mana para sahabat nabi membawa obor ketika terjadi peristiwa turunnya Lailatul Qadar, “ katanya.

Lantas, keberadaan dari 1000 tumpeng adalah sebuah wujud syukur. Dengan berita gembira, turunnya wahyu Lailatul Qadar, adalah momen yang tepat untuk bersyukur. Nantinya tumpeng-tumpeng itu akan disantap bersama-sama dengan masyarakat sekitar.

Isi tumpeng pun beragam, mulai dari jajanan makan hingga hasil bumi. Hal ini tentu saja untuk menyimbolkan wujud syukur karena telah diberi nikmat. Bentuk dari tumpeng pun juga memiliki makna falsafah kehidupan. Tumpeng yang selalu dibawa berbentuk segitiga yang lancip ke atas.

“Bentuk lancip ke atas adalah sebagai simbol agar kita selalu ingat kepada Allah. Selalu bersyukur kepadanya, “ jelasnya.

Begitu juga dengan syair lagu yang dilantunkan, bisa dipastikan lagu yang berkaitan dengan kebesaran Sang Illahi dan sarat makna kehidupan. Dulu, tradisi ini memiliki “lagu kebangsaan”, yaitu ting-ting hik. Tetapi karena pergeseran, zaman lagu kebangsaan ini diganti dengan lagu Islami.

“Kalau Malem Selikuran pasti selalu mengingatkan kita pada lagu ting-ting hik. Liriknya adalah ting-ting hik, jadhah jenang wajik, ojo lali lho, ting e kobong, “ katanya.

"Lagu ini pun juga memiliki makna, di mana ketika kita lupa pada Allah, maka kita pasti akan mendapatkan malapetaka. Ting kobong (lampu terbakar) maka akan terjadi kebakaran. Dan kebakaran ini menjadi simbol malapetaka. “Lagu ini selalu mengingatkan kita, agar bersyukur pada Allah."

Tradisi ini, telah berlangsung sejak abad 18 pertengahan, tepatnya pada Pakubuwono (PB) IV. Mengingat Keraton Kasunanan Surakarta menjadi cikal bakal agama Islam di Jawa. Ini tidak terlepas dari keberadaan leluhurnya kerajaan Mataram Islam. Sehingga, tradisi ini sudah berlangsung secara turun temurun.

“Ritual ini muncul sebagai wujud dari syiar agama Islam di Jawa, khususnya keberadaan Wali Songo. Dengan mengakulturasikan budaya Jawa dan nilai-nilai Islam, Malem Selikuran menjadi sebuah tradisi tahunan, “ jelas KGPH Puger.

Setelah beriring-iringan, selama satu jam dengan menempuh jarak 4 kilometer, kirab yang dimulai dari Keraton ini pun tiba di Joglo Sriwedari. Masyarakat setia menunggu kedatangan 1000 tumpeng. Setelah berdoa bersama, dalam hitungan detik, tumpeng-tumpeng itu ludes diperebutkan oleh masyarakat dan abdi dalem.

Foto: Warga dan Abdi Dalem Keraton Surakarta mengikuti Kirab Malem Selikuran dari Keraton menuju Joglo Sriwedari, di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jateng, Senin (30/8).

Sumber : http://id.promotion.yahoo.com/
Foto : fotosm_cetak